Teknik menulis puisi sering dirahasiakan oleh banyak penyair. Mungkin karena menulis puisi tidak mempunyai metode yang baku atau mungkin karena sulit dijelaskan. Saya mencoba menyederhanakan meskipun bisa terjebak dalam kecelakaan fatal dalam penulisan.
Tentu saja cara saya ini sangat tidak ilmiah, tetapi setidaknya bisa membantu penulis pemula untuk memulai perjalanan menulis puisi.
Teknik menulis puisi #1 Menghidupkan benda mati
Teknik ini sangat simpel tetapi akan menghasilkan puisi yang sangat mewah.
Caranya adalah…
Ambil contoh sebuah benda. Ambil saja buku.
Buku akan kita eksplorasi sampai dalam dan kita jadikan sebagai benda hidup yang bernyawa, punya rasa, punya keinginan dan punya sifat seperti manusia.
Jadilah puisi seperti ini.
Ia Tergeletak di Bawah Meja
Buku itu tergeletak di bawah meja
Tua dan berdebu
Telah ia simpan segala perjalanan
Segala rindu dan cintaku padamu
Ia telah tua dan berdebu
Serupa cahaya uban di kepala
Serupa dirimu
Penuntun segala jalan berkelok
Hidupku
Ia tergeletak di bawah meja
Selalu di sana
Sampai kita tutup usia
Oke. itu sekedar contoh belaka dan anda pasti bisa menciptakan puisi yang lebih mewah daripada saya.
Teknik menulis puisi #2 [Puisi di jantung suara]
Teknik ini akan melatih kepekaan perasaan anda dalam menangkap pesan dari alam.
Penyair adalah pelukis dengan menggunakan kanvas alam dan cat minyaknya adalah kata-kata.
Penyair pergi ke sebuah tempat: entah pantai, entah gunung.
Ia dengarkan setiap desis gelisah dan debur gemuruh alam. Lalu, ia gambarkan dengan kata-kata puitis.
Baiklah kita coba menulis puisi dengan menggunakan suara.
Anda tidak perlu ke pantai atau naik gunung, jika fisik anda tidak mampu berjalan kaki jauh. Cukup anda mengunjungi youtube.com. Ketikkan kata kunci: suara hujan, suara angin, gemuruh ombak, dan lain-lain.
Cobalah visualisasikan atau lukislah dengan menggunakan kata-kata puitis. Anda bebas melibatkan perasaan, kenangan, atau kekaguman. Terserah.
Contoh
Angin Terasa Lebih Asin Pagi Ini
Angin terasa lebih asin pagi ini
Membawa pulang nelayan
Dengan sekeranjang ikan basah
Dan rindu kekasih di rumah
Angin terasa lebih asin pagi ini
Ombak membawa pesan cakrawala:
“Mengapa semalam kau biarkan aku
Berselingkuh dengan sunyi?”
Oke…Silakan dicoba. Percaya diri saja.
Peringatan Sementara:
Saya ingin bilang, ide menulis puisi bisa datang mana saja, yang penting anda mau berlatih saja.
===
Teknik menulis puisi #3 Teknik menulis puisi dengan gambar bibir
Teknik menulis puisi ke #3 ini saya dapatkan dari sahabat penyair Semarang Achiar M Permana. Dia pernah mengajarkan teknik menulis puisi di Kelas Puisi yang dia ampu dengan menggunakan gambar bibir merah merekah.
Hasilnya…
Para peserta berhasil membuat puisi bagus dan sungguh tak terduga.
Keren!
Dalam pelatihan semacam ini saya percaya, kita bisa lebih cepat mengembangkan imajinasi dan ide menulis puisi dari apa yang kita lihat.
Ada pepatah:
Cinta lahir dari mata turun ke hati…
Saya modifikasi menjadi…
Puisi lahir dari mata turun ke imajinasi.
Kehadiran gambar bibir dapat menggerakkan imajinasi kita untuk memicu kelenjar puitik menjadi lebih fokus, bahkan lebih liar.
Berikut ini salah satu contoh puisi yang ditulis Achiar M Permana yang lahir dari gambar bibir di bawah ini.
Achiar M Permana
Powan dari Sungai Surga
kau datang dengan janji semanis
powan dari sungai surga
dari mulutmu kata-kata berbaris
semolek bidari nirwana
untukmu akan kubangun kayangan
kastil mewah untuk naungan
santapan lezat di meja sajian
seribu dayang sebagai pelayan
o, bibir merah apel california
o, senyum madu apis mellifera
dan seperti yudistira yang tak punya pilihan
saat mantra brahmastra datang bersama bisikan
aku hanya bisa mengangguk-mengiyakan
untukmu akan kubuatkan
jalan lempang tanpa pelawan
waduk segaran seluas pandangan
pasar megah di tengah perkampungan
dan seperti perawan saat datang pinangan
aku hanya menunduk diam
tak kuasa menampik lamaran
o, bibir merah apel california
o, senyum madu apis mellifera
siapa sangka
berlumur pestisida
Semarang, 16 Maret 2021
Contoh menulis puisi dengan gambar bibir lainnya…
Salah satu peserta Kelas Puisi, Mas Beno Siang Pamungkas, berhasil menulis puisi sebagai berikut.
Bibir Confusius
Sesekali bicara di luar konteks, nalar ngembara ke lantur dan sebuah group jagat maya beri inspirasi hal-hal baik dalam dunia brengsek.
Kebijakan, kata Confusius, punya tiga jalan, pembatasan yang tergampang dan perenungan adalah tertinggi. Terpahit ? Itu jalan ketiga bernama pengalaman.
Bibir Confusius jelas bukan lambe turah.
Strategi-strategi ini sungguh sangat menarik. Saya dan mungkin juga anda bisa belajar banyak dari para penyair yang telah melahirkan ratusan bahkan ribuan puisi tanpa bergantung pada mood.
Menulis puisi menjadi wisata spiritual yang sangat menyenangkan sambil minum kopi di tengah kesibukan sehari-hari.
Saya juga berharap akan semakin banyak para penyair yang bersedia berbagi ilmu dan mereka akan mewariskan ilmunya kepada orang awam seperti kita yang ingin belajar menulis puisi sambil bergembira.
Sekarang giliran anda untuk mencoba.
Teknik menulis puisi #4 membuat puisi dari teks berita
Teknik ini saya ambil dari salah satu teknik yang dibahas Mas Budi Maryono dalam buku Nulis Puisi dengan Hati.
Anda bisa membayangkan sebuah meja makan. Ia indah karena bentuknya yang besar. Tapi meja sudut, keindahan justru karena bentuknya yang kecil. Bagaimana jika meja makan diubah menjadi meja sudut?
Caranya sangat mudah. Anda hanya menghilangkan bagian-bagian tertentu dengan mencoretnya. Bagian-bagian yang nggak perlu harus dihilangkan. That’s right.
Jadi, anda bisa menjadikan teks berita, cerpen, novel, pidato, dongeng, dan lain-lain untuk diubah menjadi puisi.
Sederhana sekali bukan?
Contoh:
Taliban Gantung Mayat Warga Afghanistan, Ada Apa?
(berita dari google news)
“Orang-orang itu menculik seorang pengusaha lokal dan putranya dan bermaksud membawa mereka ke luar kota, ketika mereka terlihat oleh patroli yang mendirikan pos-pos pemeriksaan di sekitar kota,” kata Wakil Gubernur Herat, Sher Ahmad Ammar, dikutip Minggu (26/9/2021).
“Jenazah mereka dibawa ke alun-alun dan digantung di kota sebagai pelajaran bagi para penculik lainnya.”
Seorang sanksi mata mengatakan pengumuman memang datang di alun-alun kota. Disebutkan bagaimana otoritas meminta perhatian orang-orang.
“Ketika saya melangkah maju, saya melihat mereka membawa mayat di truk pickup, kemudian mereka menggantungnya di derek,” kata warga Mohammad Nazir.
Sementara itu, rekaman mayat berlumur darah juga viral di media sosial. Ada catatan yang dipanjang bertuliskan “Ini adalah hukuman untuk penculikan”
Bagaimana cara mengubah berita ini menjadi sebuah puisi?
Gampang…coreti saja bagian-bagian yang tidak perlu. Buang.
Jadinya seperti di bawah ini.
Si Afganistan
Lelaki itu diculik
Diseret keluar kota
Di alun-alun mereka disiksa
Jenazahnya digantung di sana
Tubuh berlumur darah
Diangkut mobil derek keliling kota
Di bawah spanduk bertuliskan:
“Ini adalah hukuman untuk penculikan”
Jadilah puisi. Silakan dicoba…
It’s simple.
Jika anda ingin belajar lebih jauh tentang teknik menulis puisi lebih lengkap, silakan baca buku Nulis Puisi dengan Hati karya Mas Budi Maryono. Anda pasti menemukan banyak cara membuat puisi dan bagaimana mengembangkannya dengan lebih powerful.