Apa Itu TikTok GMV?
Secara sederhana, TikTok GMV mengacu pada total nilai transaksi barang yang terjual di platform TikTok Shop. GMV (Gross Merchandise Value) digunakan untuk mengukur performa penjualan suatu platform e-commerce. GMV mencakup nilai kotor penjualan sebelum dikurangi potongan seperti ongkos kirim, pajak, atau biaya iklan. Dengan demikian, GMV mencerminkan besarnya transaksi secara keseluruhan yang terjadi di TikTok Shop. Sebagai contoh, jika TikTok Shop menjual 10.000 produk dengan rata-rata harga Rp100.000 per produk, maka GMV-nya sekitar Rp1 miliar dalam periode tertentu. GMV sering dijadikan indikator utama untuk menilai pertumbuhan bisnis e-commerce TikTok karena menunjukkan volume transaksi secara total.
Pertumbuhan GMV TikTok Shop Global
TikTok Shop mengalami pertumbuhan pesat secara global. Menurut data riset Tabcut.com, GMV TikTok Shop dunia pada tahun 2024 diperkirakan mencapai sekitar US$32,6 miliar (katadata.co.id). Angka tersebut melonjak drastis dibandingkan tahun sebelumnya. Menariknya, Amerika Serikat menjadi pasar terbesar dengan kontribusi GMV US$9 miliar (katadata.co.id), naik 650% dalam satu tahun. Pencapaian ini membuat TikTok Shop AS menyusul Indonesia yang sebelumnya teratas. Indonesia menempati peringkat kedua, menyumbang GMV sekitar US$6,198 miliar (katadata.co.id). Sebagai perbandingan, negara-negara Asia Tenggara lainnya juga tumbuh cepat, misalnya Thailand (US$5,743 miliar) dan Vietnam (US$4,454 miliar).
Data tersebut mengindikasikan bahwa TikTok Shop kini menjadi salah satu kekuatan besar di e-commerce global. Bahkan di pasar berkembang, TikTok Shop memimpin pertumbuhan GMV secara signifikan.

Tren GMV TikTok Shop di Indonesia
Perkembangan TikTok Shop di Indonesia sangat menarik untuk dicermati. Dalam beberapa tahun terakhir, total nilai transaksi TikTok di Indonesia terus meningkat. Misalnya pada 2023, TikTok Shop Indonesia tercatat membukukan GMV sekitar US$3,8 miliar (bigseller.com), meski pernah dihentikan sementara oleh pemerintah. Selanjutnya, pada tahun 2024 GMV tersebut meningkat pesat menjadi US$6,198 miliar. Lonjakan ini menunjukkan tren positif, yaitu pertumbuhan sekitar 39% tahun ke tahun. Pencapaian itu menjadikan Indonesia kontributor GMV terbesar kedua dunia setelah AS. Bahkan proporsi GMV TikTok di Asia Tenggara sebagian besar berasal dari Indonesia. Pertumbuhan pesat ini ditopang oleh strategi TikTok yang menghubungkan jutaan pengguna dan UMKM lewat konten video dan live shopping.
Selanjutnya, berbagai inisiatif lokal turut mendongkrak GMV TikTok. TikTok Shop di Indonesia kini terintegrasi dengan Tokopedia, membentuk platform baru bernama “ShopTokopedia”. Kolaborasi ini semakin memperluas jangkauan penjualan. Misalnya, kampanye bersama Tokopedia seperti “Beli Lokal” mendorong pertumbuhan penjualan UMKM hingga 70%. Selain itu, event promosi seperti sale 12.12 di ShopTokopedia berhasil mencatat kenaikan penjualan dan menghubungkan TikTok dengan merchant lokal. Semua faktor ini berkontribusi pada melonjaknya GMV TikTok di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
Kategori Produk Terlaris di TikTok Shop
Hasil riset menunjukkan bahwa kategori produk memainkan peran besar dalam GMV TikTok Indonesia. Di antara semua kategori, kecantikan dan perawatan diri menjadi produk terlaris di TikTok. Secara spesifik, sembilan dari sepuluh toko top dan delapan dari sepuluh produk terlaris di TikTok Shop Indonesia berasal dari kategori ini. Misalnya, produk skincare dan kosmetik lokal laris manis di platform tersebut. Trend ini konsisten dengan pasar global, di mana produk kecantikan TikTok merajai penjualan. Selain kategori kecantikan, beberapa kategori lain juga tumbuh cepat, seperti elektronik dan fashion. Kebiasaan belanja pengguna muda lewat live streaming dan video kreatif membuat kategori lifestyle dan fashion juga potensial. Oleh karena itu, TikTok Shop Indonesia banyak dipakai oleh pelaku UMKM kosmetik dan fashion untuk mencapai pasar lebih luas.
Dampak Positif bagi UMKM
Perkembangan GMV TikTok Shop membawa dampak positif bagi pelaku usaha mikro dan kecil di Indonesia. Banyak UMKM lokal yang memanfaatkan TikTok Shop untuk berjualan lebih efektif. Hasil kajian menunjukkan TikTok Shop mendorong kenaikan pendapatan mitra UMKM hingga 95%. Hal ini karena platform mempermudah promosi lewat video, live shopping, dan kampanye pemasaran kreatif. Contohnya, program “Beli Lokal” meningkatkan omzet produk lokal hingga 70%. Dengan demikian, semakin banyak pengusaha kecil yang bisa meningkatkan skala bisnisnya. Selain meningkatkan omset, TikTok Shop juga mendorong inovasi konten. Pelaku UMKM belajar membuat konten menarik agar produknya mudah ditemukan pembeli. Alhasil, GMV yang tinggi juga mencerminkan daya beli masyarakat yang meningkat serta kepercayaan konsumen terhadap TikTok sebagai kanal belanja baru.
Masa Depan GMV TikTok di Indonesia
Melihat tren saat ini, GMV TikTok Shop di Indonesia diperkirakan terus tumbuh. Platform ini tengah beradaptasi dengan regulasi dan sinergi lokal. Di satu sisi, pemerintah memperketat aturan e-commerce, namun di sisi lain TikTok menunjukkan komitmen dengan membentuk entity lokal (ShopTokopedia) dan fokus pada kolaborasi dengan UMKM. Dengan basis pengguna TikTok yang sangat besar, potensi transaksi masih terbuka lebar. Ke depan, TikTok Shop dapat semakin bersinergi dengan kanal offline dan e-commerce lain. Misalnya, peningkatan penggunaan AI untuk konten dan personalisasi penjualan dapat mendorong transaksi lebih tinggi. Singkatnya, TikTok GMV menjadi indikator penting perkembangan e-commerce di Indonesia. Pertumbuhan nilainya yang signifikan menunjukkan pergeseran perilaku konsumen ke live commerce dan belanja berbasis konten. Oleh karena itu, TikTok Shop diperkirakan akan tetap menjadi salah satu platform utama dalam ekosistem e-commerce Indonesia.
Sumber: Data dan riset TikTok Shop (Tabcut.com, Momentum Works, Katadata, dsb.) serta laporan industri e-commerce, katadata.co.id, bigseller.com.