Sudah coba berbagai cara viral tapi video tetap sepi? Mungkin bukan idenya yang salah, tapi eksekusinya. Temukan strategi viral yang benar, bahkan untuk pemula dengan HP seadanya!
Saya dulu pikir bikin video viral itu soal hoki. Tinggal ikut tren, pakai musik yang sama, edit sedikit, lalu posting. Tapi kenyataannya… nggak segampang itu.
Sudah belasan kali saya coba ikut tren, pakai hashtag #fyp, pakai backsound yang viral, tapi hasilnya? Views cuma 100–200, dan nggak ada engagement.
Saya sempat mikir, “Kayaknya algoritma TikTok nggak suka aku.”
Tapi ternyata bukan karena saya nggak cocok. Saya salah strategi.
Setelah saya pelajari dari video edukasi, workshop gratis, dan banyak uji coba sendiri, saya akhirnya ngerti. Ada pola tertentu yang bikin konten bisa viral — dan bukan cuma soal ikut tren.
Kenapa Banyak Orang Gagal Saat Coba Cara Viral?
Saya pernah di posisi itu. Coba ini, coba itu. Tapi ternyata, kebanyakan dari kita gagal viral karena:
-
Cuma meniru tanpa menyesuaikan isi dengan audiens
-
Nggak ngerti siapa target penonton kita
-
Video terlalu panjang atau membosankan di awal
-
Nggak punya pesan yang jelas
-
Posting hanya 1–2 kali, lalu berharap viral
Cara Viral yang Saya Pelajari dari Nol
Berikut ini 5 cara viral yang akhirnya berhasil bantu saya tembus ribuan views, bahkan pernah sampai 200 ribu views hanya dari HP biasa:
1. Gunakan Hook di 3 Detik Pertama
Kalau penonton nggak tertarik di awal, mereka skip. Dan kalau banyak yang skip, algoritma TikTok menganggap videomu nggak menarik.
Contoh hook yang pernah saya pakai:
-
“Kamu pasti sering ngalamin ini, kan?”
-
“Awalnya saya kira ini bohong, tapi ternyata…”
-
“3 detik pertama bisa tentukan nasib kamu.”
Hook = kalimat pembuka yang bikin orang berhenti scroll dan penasaran.
2. Tampilkan Konflik atau Masalah Nyata
Orang suka drama. Tapi bukan drama lebay — cukup masalah sehari-hari yang relate.
Contoh:
-
“Saya dulu minder banget ngomong depan kamera…”
-
“Badan pegal tiap hari, sampai saya coba ini…”
Konten viral sering punya unsur emosi: bisa lucu, sedih, takut, atau kaget.
3. Gunakan Musik yang Sedang Tren
Tapi pilih yang cocok dengan isi video. Jangan asal tempel. Kamu bisa cek lagu-lagu tren di TikTok Creative Center.
Musik yang familiar bikin orang betah nonton.
4. Edit Cepat dan Singkat
Video terlalu panjang bikin orang bosan. Saya biasanya bikin video 15–30 detik. Edit cepat, tanpa banyak transisi ribet.
Kalau bisa, setiap 3 detik ada perubahan visual atau teks. Itu bikin penonton terus fokus.
5. Ajak Penonton Berinteraksi
Akhiri dengan pertanyaan atau ajakan:
-
“Kamu pernah ngalamin ini juga?”
-
“Kalau kamu di posisi aku, bakal gimana?”
-
“Like kalau kamu setuju, share kalau bermanfaat!”
Semakin banyak komentar atau share, makin besar peluang viral.
Tools yang Saya Gunakan
-
CapCut: buat edit cepat dan subtitle
-
Canva: untuk cover atau gambar pendukung
-
TikTok Creative Center: cari tren dan hook inspiratif
-
ChatGPT: bantu bikin script, hook, dan caption
Cerita Saya: Video Receh yang Tembus 200K Views
Saya pernah upload video iseng: cerita singkat tentang “kenapa saya takut buka suara di Zoom Meeting.” Saya pakai narasi jujur, ekspresi lucu, dan hook yang bikin orang ketawa.
Videonya cuma 24 detik. Tapi dalam 3 hari, views-nya tembus 200.000. Banyak yang komentar, like, dan relate.
Dari situ saya belajar, viral itu bukan soal sempurna. Tapi soal relate, jujur, dan konsisten.
Viral Itu Bukan Keberuntungan, Tapi Strategi
Kalau kamu pernah bilang “Aku udah coba semua cara viral tapi tetep gagal,” mungkin kamu cuma belum ketemu kombinasi yang pas buat audiens kamu.
Jangan fokus jadi viral. Fokus bikin konten yang jujur dan bermanfaat. Karena viral itu efek samping dari konten yang bagus.
Kalau kamu butuh ide hook dan strategi konten lainnya, kamu bisa cek artikel ini:
👉 Hook TikTok yang Menarik dan Bikin Penasaran
