Kenapa video Tidak FYP. “Saya pernah bikin video yang menurut saya keren banget. Sudah edit maksimal, pakai lagu viral, bahkan ngeditnya sampai begadang. Tapi, setelah upload? View-nya cuma 34. Nggak masuk FYP. Nggak ada komentar. Frustasi? Banget.
Ternyata, setelah saya cari tahu, saya melanggar beberapa aturan penting yang bikin video saya tidak direkomendasikan oleh TikTok.

Kalau kamu merasa sering upload tapi nggak pernah FYP juga, bisa jadi kamu juga melakukan hal-hal ini tanpa sadar…”
Kenapa Video Tidak FYP karena Alasan Ini
1. Melanggar Pedoman Komunitas
❌ TikTok sangat ketat soal konten yang menyangkut kekerasan, ujaran kebencian, hoaks, atau hal yang mengandung unsur seksual.
✅ Pastikan konten kamu aman untuk semua umur dan tidak memicu kontroversi negatif.
2. Mengandung Clickbait atau Info Menyesatkan
❌ Judul bombastis tapi isi tidak relevan? Ini bisa dianggap misleading dan langsung kena limitasi.
✅ Gunakan judul yang relevan dan jujur terhadap isi videomu.
3. Kualitas Video Buruk
❌ Gambar buram, suara tidak jelas, atau durasi terlalu panjang tanpa poin penting bisa bikin penonton skip.
✅ Gunakan pencahayaan yang cukup, edit dengan rapi, dan langsung ke poin.
4. Konten yang Sangat Mirip (Duplikat)
❌ Mengunggah ulang konten lama atau meng-copy-paste video orang lain bisa dianggap spammy.
✅ Tambahkan value, beri sentuhan unik milikmu sendiri.
5. Engagement Rendah di Awal
❌ Kalau dalam beberapa detik pertama penonton sudah scroll, sinyalnya negatif buat algoritma.
✅ Pastikan 3 detik pertama kamu bikin HOOK yang kuat!
Setelah kamu tahu kenapa videomu bisa tidak direkomendasikan oleh TikTok, sekarang saatnya kita fokus ke bagaimana cara bikin video yang disukai algoritma dan disayangi penonton. Ini bukan soal keberuntungan semata—ini soal strategi, konsistensi, dan sentuhan personal.
🎯 1. Kenapa Video nggak FYP? Gunakan Caption yang Menggugah Rasa Penasaran
Salah satu elemen yang sering diremehkan tapi sangat penting adalah caption. Jangan asal tulis “check this out!” atau “video baru nih!”—karena itu tidak membuat siapa pun penasaran.
Contohnya, daripada menulis:
“Resep masak hari ini…”
Coba ganti dengan:
“Cuma butuh 3 bahan, tapi rasanya kayak restoran mahal!”
Caption seperti ini mengandung elemen kejutan dan rasa ingin tahu, yang bisa membuat orang berhenti scroll dan akhirnya nonton videomu sampai habis. Ingat, di TikTok, perhatian itu segalanya.
🧲 2. Mulai Video dengan Pertanyaan Menarik atau Pernyataan Mengejutkan
3 detik pertama videomu sangat krusial. Kalau kamu gagal menarik perhatian dalam waktu itu, orang akan swipe, dan sinyal ke algoritma jadi buruk.
Coba mulai videomu dengan:
-
Pertanyaan: “Pernah gak sih kamu merasa gak dihargai meskipun udah kasih yang terbaik?”
-
Pernyataan mengejutkan: “Saya dulu cuma dapet 10 view per video, sekarang bisa tembus 1 juta!”
Ini disebut dengan hook, dan fungsinya mirip umpan pancing. Kalau kuat, orang akan terus nonton. Kalau lemah, ya… bye-bye FYP.
🎬 3. Buat Penonton Nonton Sampai Habis — Durasi Pendek Tapi Padat
TikTok menyukai video yang ditonton hingga selesai. Itu tandanya konten kamu dianggap menarik dan worth watching. Tapi durasi panjang belum tentu bagus. Justru, video 15–30 detik yang padat dan punya alur jelas seringkali lebih efektif.
Coba gunakan struktur:
-
Hook (3 detik pertama),
-
Isi (penjelasan/pesan utama),
-
Aksi atau Penutup (call to action atau punchline).
Kalau penonton nonton sampai akhir, bahkan menonton ulang, maka video itu akan semakin direkomendasikan.
💬 4. Dorong Interaksi: Ajak Komentar, Like, atau Share
Engagement adalah mata uang utama di TikTok. Semakin banyak orang yang komentar, like, atau share, makin besar peluang video kamu naik ke FYP.
Caranya? Jangan ragu untuk ajak penonton berinteraksi. Di akhir video, kamu bisa bilang:
-
“Kalau kamu juga pernah ngalamin ini, tulis di kolom komentar ya!”
-
“Menurut kamu, lebih baik A atau B? Comment sekarang!”
-
“Like kalau kamu setuju, share kalau kamu peduli.”
Hal ini bikin penonton merasa terlibat, bukan cuma jadi penonton pasif.
🎵 5. Gunakan Lagu Trending dan Hashtag Relevan — Tapi Jangan Asal Pakai!
Algoritma TikTok sangat memperhatikan lagu dan hashtag yang kamu gunakan. Lagu trending bisa jadi jembatan buat masuk FYP, tapi kalau gak nyambung dengan isi videonya, justru bisa kontraproduktif.
Misalnya, jangan pakai lagu dance viral untuk video motivasi yang penuh emosi. Atau jangan pakai hashtag #mukbang kalau kamu bikin tutorial skincare.
Gunakan lagu yang sedang tren, efek populer, dan hashtag yang relevan dengan topik kamu. Ini akan membantu TikTok memahami isi kontenmu dan menyajikannya ke audiens yang tepat.
TikTok itu seperti pasar ramai—yang menarik perhatian paling awal, paling jujur, dan paling nyambung dengan audienslah yang akan bertahan. Gunakan strategi di atas dengan konsisten, dan lihat bagaimana performa videomu perlahan mulai naik.
Kalau kamu butuh bantuan membuat hook video atau contoh caption untuk niche tertentu (kesehatan, bisnis, hiburan, dll), tinggal bilang aja. Saya siap bantu buatkan!