D
eath in The Afternoon merupakan buku yang ditulis oleh Ernest Hemingway yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1932. Buku ini menyajikan sejarah adu banteng sekaligus menggambarkan sisi alami dan menakutkan dari pertunjukan ini. Eksplorasi klasik Ernest Hemingway tentang sejarah dan arak-arakan adu banteng, dan tema yang lebih dalam tentang kepengecutan, keberanian, olahraga, dan tragedi yang diilhaminya.
Death in the Afternoon adalah tampilan yang berapi-api terhadap olahraga adu banteng oleh salah satu penggemar sejatinya. Hal ini mencerminkan keyakinan Hemingway bahwa adu banteng lebih dari sekadar olahraga dan mengungkapkan sumber yang kaya inspirasi bagi seni.
Drama yang tak tertandingi dari adu banteng, dengan kombinasi yang keras dan atletis, dan tampilan di bawah tekanan, memicu imajinasi Hemingway. Di sini dia menggambarkan dan menjelaskan aspek teknis dari ritual berbahaya ini dan “intensitas emosional dan spiritual serta keindahan klasik murni yang dapat diproduksi oleh seorang pria, binatang, dan sepotong serge merah tersampir pada tongkat.”
Dilihat melalui matanya, adu banteng menjadi balet yang sangat kaya akan koreografi, dengan pemain yang berkisar dari amatir dan canggung hingga yang besar dan licik.
Pandangan yang menarik tentang sejarah dan kemegahan adu banteng, Kematian di Ujung Senja ini juga merupakan kontemplasi yang lebih dalam tentang sifat pengecut dan keberanian, olahraga dan tragedi, dan dimeriahkan oleh komentar tajam Hemingway tentang kehidupan dan sastra.
Ernest Hemingway (1899-1961) adalah seorang penulis novel dan cerita pendek Amerika. Lahir di Chicago, dia dibesarkan di pinggiran kota Oak Park yang makmur. Unggul dalam bahasa Inggris di sekolah, dia menjadi reporter junior untuk Kansas City Star. Pada tahun 1918 ia bergabung dengan Palang Merah dan mengalami kengerian Perang Dunia I di Front Italia di mana ia terluka parah.
Sekembalinya ke rumah, dia sempat bekerja di Toronto untuk Toronto Star sebelum kembali ke Eropa dengan istri pertamanya dari empat istri. Dia melaporkan beberapa konferensi dan perjuangannya untuk bertahan hidup dan orang-orang yang dia temui dicatat dalam bukunya, “A Moveable Feast”. Selama era ini ia juga menerbitkan kumpulan cerita pendek: “Pria Tanpa Wanita” dan novel, “Matahari Juga Bangkit”. Buku-buku ini mengukuhkan reputasinya sebagai penulis.
Ulasan
Belum ada ulasan.