Sering upload TikTok video tapi tidak viral? Artikel ini menjelaskan alasan kenapa video TikTok gagal menjangkau banyak orang, serta tips sederhana agar kontenmu lebih menarik dan mudah ditemukan. Wajib baca untuk pemula!
Saya masih ingat, pertama kali saya bikin TikTok video, saya berharap bisa langsung viral. Saya kira, selama wajah saya senyum dan musiknya keren, pasti banyak yang nonton. Tapi kenyataannya? Video saya hanya ditonton 27 orang. Rasanya seperti masak mie goreng satu panci, tapi yang datang cuma dua orang. Sedih banget.
Kalau kamu pernah merasakan hal yang sama, kamu nggak sendirian. Banyak orang bikin video TikTok tiap hari, tapi cuma sedikit yang benar-benar tembus ke FYP (For You Page). Dan setelah saya belajar, ternyata ada banyak kesalahan kecil yang bikin video gagal viral.
Yuk, saya bagikan pengalamannya.

1. Thumbnail & Hook Kurang Menarik
Satu hal yang saya pelajari adalah: 3 detik pertama video itu penentu segalanya.
Kalau kamu cuma diam atau mulai video dengan gerakan lambat, penonton langsung geser ke video lain.
Solusi saya:
-
Mulai video dengan gerakan yang mencolok.
-
Pakai ekspresi wajah yang jelas.
-
Tambahkan teks besar, contohnya: “Kamu harus tahu ini sebelum upload video!”
2. Deskripsi Video Kosong
Awalnya saya kira, bagian deskripsi itu nggak penting. Tapi ternyata, itu tempat yang bagus buat masukkan kata kunci, seperti “TikTok video”, “cara viral”, “trik TikTok”, dan lainnya.
Solusi saya:
-
Selalu isi caption dengan pertanyaan atau ajakan.
-
Gunakan tagar seperti #tiktokvideo #triktiktok #foryoupage
-
Kadang saya tulis sesuatu seperti: “Siapa yang pernah ngalamin ini juga? 🤔👇”
3. Durasi Terlalu Panjang atau Terlalu Singkat
Video pertama saya cuma 6 detik. Penonton bahkan belum ngerti maksudnya, udah selesai.
Lalu saya bikin yang 60 detik… eh, malah banyak yang skip di tengah jalan.
Solusi saya:
Saya mulai pakai durasi 15–30 detik. Itu cukup buat jelasin ide utama dan tetap singkat supaya orang mau nonton sampai akhir.
4. Tidak Gunakan Tren atau Suara Populer
Saya juga pernah upload video tanpa musik. Hasilnya sepi. Setelah itu, saya coba pakai suara yang sedang tren di TikTok — dan boom! Penonton saya naik 3 kali lipat.
Solusi saya:
-
Cek bagian “Trending Sounds” di TikTok.
-
Gunakan suara itu, tapi tetap sesuai dengan isi video kita.
-
Jangan asal ikut tren, pastikan cocok dengan niche kamu.
5. Upload Tanpa Jadwal dan Konsistensi
Dulu saya upload video hanya kalau lagi semangat. Seminggu sekali, kadang dua minggu nggak update. Akibatnya? Algoritma TikTok nggak suka akun saya.
Solusi saya:
Saya mulai jadwalkan upload video: 1 video setiap hari, atau minimal 3 kali seminggu.
Biasanya saya bikin 3 video sekaligus, lalu simpan di draft, dan upload sesuai jadwal.
6. Tidak Mengenal Target Penonton
Saya pernah bikin video lucu, tapi ditujukan untuk orang dewasa, padahal pengikut saya kebanyakan remaja. Hasilnya? Mereka bingung dan nggak engage.
Solusi saya:
-
Kenali siapa audiensmu.
-
Sesuaikan gaya bicara, topik, dan isi video dengan mereka.
-
Kalau targetmu orang Indonesia, pakai bahasa santai.
-
Kalau targetmu orang Amerika, pakai English captions juga.
7. Tidak Ajukan CTA (Call to Action)
Ternyata, penonton itu butuh diarahkan. Dulu saya nggak pernah bilang “follow ya” atau “like kalau relate”. Setelah saya coba tambahkan ajakan, interaksi langsung naik.
Contoh CTA singkat yang saya pakai:
-
“Setuju? Like dan share ya!”
-
“Komen ‘setuju’ kalau kamu juga ngerasa gitu.”
-
“Follow akun ini biar nggak ketinggalan tips lainnya.”
Penutup: Semua Butuh Proses
Bikin TikTok video yang bisa viral itu memang butuh waktu dan latihan. Tapi yang paling penting adalah konsistensi dan terus belajar. Sekarang saya sudah punya ribuan penonton, semua dimulai dari video pertama yang cuma ditonton 27 orang.
Kalau saya bisa, kamu juga bisa.
Bonus Checklist: Supaya TikTok Video Kamu Lebih Viral
✅ Hook menarik di awal
✅ Deskripsi & hashtag relevan
✅ Durasi pas (15–30 detik)
✅ Pakai suara tren
✅ Upload rutin
✅ Kenali audiensmu
✅ Tambahkan CTA
Saya punya informasi ebook yang membuat cuan tiktokmu naik pesat, klik di sini